Pages

Senin, 07 November 2011

Latar belakang/background Title pada RPG Maker dapat dirubah sesuai dengan gambar yang kita inginkan. Pada pembahasan ini kita akan menggunakan file *.JPEG untuk dijadikan sebagai latar belakangnya. Gambar dibuat dengan ukuran 640 × 480 pixels. Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut:
  1. Buka program RPG Maker XP (Start >> Program >> RPG Maker XP)
  2. Buka Project yang telah kita buat sebelumnya, atau jika belum ada silahkan membuka project baru.
  3. Untuk membuat gambar yang kita inginkan dijadikan sebagai Background, maka sebelumnya kita harus terlebih dahulu meng-import gambar tersebut dengan cara: Klik Tool >> Materialbase.

  4. Pilih Graphic/Titles yang ada di sisi kiri Lalu klik Import

    Pilih gambar yang ingin dijadikan background yang sebelumnya telah dibuat dengan ukuran 640 × 480 pixels dan kemudian klikOpen.

    Pada sisi kanan terdapat dua file yang masing-masing memiliki warna yang berbeda.
    Warna "Merah" merupakan file yang diImport, sedangkan yang berwarna "Biru" merupakan file bawaan program RPG Maker XP, lalu Klik Close
  5. Setelah proses import selesai, kemudian klik Tools >> Database


    Pada Title Graphic pilih Gambar yang telah kita Import .

    Pilih Gambar yang telah kita Import tadi kemudian tekan OK
    Coba Game dengan klik Game>> Playtest atau tekan
    F12 pada keyboard lalu tekan OK
  6. Jika Berhasil maka Hasilnya akan seperti ini:
Sekian dulu, ya …. Insya Allah di lain waktu akan kita coba bahas tentang yang lainnya.
Jangan Lupa KOMENTARNYA,…. J

Membuat Aplikasi Android Client Server

Di dalam membuat aplikasi client server pada android tidak bisa langsung koneksi dengan databasenya. cara mengkoneksikan databasenya harus melalui perantara php baru ke databasenya. Jadi, php yang akan berhubungan langsung dengan database dan androidlah yang mengontrol phpnya. Oke untuk contohnya ayo kita buat langsung aplikasinya

Pertama-tama buat dulu rancangan android, dan databasenya seperti di bawah ini

Minggu, 06 November 2011

Aplikasi Android Tidak Aman???

Sebuah penelitian menemukan jika aplikasi pada telepon seluler berbasis Android memiliki masalah dengan keamanan. Profesor Wenliang Du dari Universitas Syracuse, Amerika Serikat, Jumat (15/10), menyatakan ia menemukan sebuah lubang keamanan di aplikasi Android yang menggunakan platform WebView.

Dari 20 aplikasi teratas dalam 10 kategori di pasar Android, ungkap Wenliang, 17 WebView yang digunakan ternyata bermasalah pada keamanannnya. Hal ini memungkinkan pengembang untuk menanamkan browser di aplikasi mereka sehingga memberikan pengguna kesempatan untuk berinteraksi dengan media sosial, termasuk membeberkan email pribadi terhadap pengguna aplikasi lainnya.

WebView memungkinkan pengembang untuk menanamkan browser di aplikasi mereka. Hal itu menciptakan ribuan aplikasi browser di platform mobile. Hingga kini, ia belum menemukan cara untuk menentukan aplikasi yang dapat dipercaya. Pengembang aplikasi berbahaya dapat menciptakan aplikasi yang bisa memodifikasi untuk mendapatkan informasi pengguna dalam rekening online mereka, seperti Facebook.

"Dalam industri, pengembang biasanya terbawa oleh fitur mewah yang mereka ciptakan untuk produk mereka. Mereka sering lupa atau meremehkan masalah keamanan yang disebabkan fitur tersebut," kata Wenliang. "Hal ini telah terjadi berulang kali dalam sejarah komputasi desain. WebView di Android hanyalah salah satu contohnya."

Wenliang telah menghubungi Google tentang masalah ini. Saat ini, ia juga berencana untuk meneliti apakah kasus serupa juga terjadi pada platform lainnya.(TGdaily/BOG)

http://tekno.liputan6.com/read/358070/aplikasi-di-android-tidak-aman

LG Optimus!!!! Ponsel Android Terbaru............ cekidot...!!!

SEOUL - LG tampaknya tak mau kalah dari rival se-negaranya, yakni Samsung yang telah meluncurkan smartphone dengan sistem operasi Ice Cream Sandwich.

Pasalnya vendor asal Korea Selatan itu berjanji salah satu smartphone -nya menawarkan upgrade terbaru dari Android versi 4.0 tersebut.

"LG Optimus 2X, serta beberapa smartphone high-end LG lainnya sedang dalam proses perencanaan update sistem operasi ke Ice Cream Sanwich," tulis halaman Facebook resmi LG yang dikutip TG Daily, Kamis (3/11/2011).

LG Optimus 2X merupakan salah satu smartphone LG yang memiliki kemungkinan paling besar mengaupgrade Ice Cream Sandwich dalam waktu dekat ini. Kemudian beberapa handset LG lainnya juga akan dirancang untuk mengembangkan Android versi 4.0 sebelum diluncurkan.

"Informasi lengkap mengenai jadwal update dari OS Ice Cream Sandwich untuk model-model tertentu akan diumumkan, setelah OS tersebut diluncurkan Google. Silakan menantikan update yang lebih lanjut dari LG," lanjut halaman Facebook resmi LG.

Tampaknya semua vendor saat ini berencana akan menggunakan Ice Cream Sandwich untuk handset terbaru mereka, bahkan beberapa telah menjanjikan smartphone yang telah menggunakan sistem operasi Gingerbread bisa di upgrade ke Android versi 4.0, tapi hingga saat ini masih belum terealisasi.

Meskipun hal tersebut belum teralisasi, namun setidaknya semua vendor menyatakan berkomitmen untuk membawa Ice Cream Sandwich pada samartphone hige-end mereka.

courtesy from okezone.com

SEKILAS TENTANG ANDROID

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Pengalaman Ngajar SMAN 2 TANGERANG

Pada saat kami mendapat pembekalan materi di SEAMOLEC kami mempunyai kewajiban untuk menyalurkan ilmu yang kami dapat pada masyarakat. Oleh karena itu kami mengadakan kelas animasi dan game RPG di SMAN 2 Tangerang tentu saja dengan seijin pihak sekolah. Kami mempunyai kesempatan mengajar tiap hari sabtu mulai pukul 8.00 pagi sampe pukul 11.00 siang.

Pada awalnya kami cukup khawatir tentang kondisi suasana belajar mengajar di dalam kelas akan tetapi ternyata siswa2 SMAN 2 Tangerang sangat kondusif dalam menjaga suasana di dalam kelas.

 Salut buat temen-temen SMAN 2 Tangerang


Pada pertemuan pertama kami memberikan materi tentang dasar2 pembuatan animasi dengan software blender. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa/i dalam memahami software blender.

Pada pertemuan kedua diberikan materi tentang pembuatan object2 dengan bentuk sederhana. Tujuan dari kegiatan kali ini agar siswa/i dapat membuat bentuk2 object dasar untuk dikembangkan sendiri lebih lanjut sesuai dengan imajinasi mereka.

Pada pertemuan ketiga kami memberikan materi tentang pembuatan design gedung masih dengan menggunakan blender. Diharapkan melalui materi ini mereka mampu mendesign bangunan sehingga mempunyai nilai jual atas design yang mereka buat

Pada pertemuan keempat para siswa/i belajar membuat animasi gerak. Sekaligus akhir dari penyampaian materi animasi

Pertemuan kelima kami memberikan dasar2 pembuatan game RPG. kami menggunakan RPG maker sebagai penunjang pembelajaran game rpg

Pada pertemuan keenam kami memberikan materi tentang pemberian event pada game.

Pada pertemuan terakhir teman2 dari SMAN 2 Tangerang telah berhasil membuat game sederhana.

Senin, 05 September 2011

BLENDER 3D TUTORIAL

INTRODUCTION

The purpose of this blender scene file is to provide a quick path with a very shallow learning curve for users of the Blender Creator software to publish a 3D model of an architectural (or other) environment on a web site using the Blender 3D Plugin. It has all of the interactive logic necessary to enable visitors to walk through a scene in 3D.

Preparing the Model

The 3D model necessary for using this template can come from any software capable of producing 3D models as VRML (Virtual Reality Modeling Language) or DXF (AutoDesk's Drawing Exchange Format). This includes most popular modeling, animation, and 3D design software. Blender Creator itself is quite well suited to this purpose, with a full set of modeling tools and a radiosity solver. Modeling an environment is outside the scope of this tutorial however, so we will assume that the reader already has a 3D model of their environment.

While DXF and VRML 1.0 format import are supported in Blender Creator, the recommended format for import is VRML 2.0. DXF and VRML 1.0 models imported into Blender will not have some information important for being displayed nicely, such as texture information. They typically require a bit of processing after being imported before they are useful.

If possible, save the model from your creation package using the VRML 2.0 format (also known as VRML 97).

Importing the Model into Blender


Start Blender Creator and open the scene file walkthrough_template.blend. To do this, press the F1 key or select Open from the File menu. A file browser window will appear. Navigate to the directory which contains the file, and select the file name from the list with the middle mouse button to load the file. If you don't have a middle mouse button, you can select the file name with the left mouse button, then click the LOAD FILE button.

You will see a 3D window with some objects diplayed in wireframe. The round object labeled "viewer" will represent the viewer as they walk through your model. You will need to locate this object in a later step as you position your model. Import your environment model by opening the VRML or DXF file in the same way you opened the Blender scene file.

When opening a VRML or DXF file, Blender Creator will append the model data to the current scene, so you will see everything which was already there, with the addition of your model. If no error message appears but you do not see your model, it might be outside of the camera's view due to its scale or location. In such cases you can assume a viewpoint which includes everything in the scene by pressing the Home key.

The author of the Blender VRML import tool has prepared a document with more detailed information about its use, including tips and known limitations. It is not avalible at this time.

Orienting, Scaling, and Positioning the Model

For the navigation system to work correctly, the model must have the correct orientation, scale, and location. This is easily accomplished using the orthogonal views available in Blender. The hotkeys for these views are located on the number pad of the keyboard. Make sure you have the NumLock key engaged. Press 7 for a top view, 3 for a right side view, and 1 for a front view. Make sure your model is selected (at least the root object if you imported a hierarchy). Objects can be selected by clicking on them with the right mouse button. Holding the Shift key will allow you to select multiple objects. Pressing the B key will allow you to drag a selection box around objects. The A key will select or deselect all objects.

Viewing your model in the front view, make sure your model appears as an elevation. In other words, make sure the floor is toward the bottom of the viewport and the ceiling is toward the top. If it isn't, you can rotate the model by pressing the R key and moving the mouse. Rotation is viewpoint-dependent; the axis of rotation is parallel to the viewport's line of sight (If the meaning of this isn't clear, try rotating in each of the different views and it will quickly become obvious). Holding the Control key constrains the rotation to 5� increments. Clicking the left mouse button applies the changes to the object. Pressing the Esc key at any time before applying the changes will cancel the operation, resetting the object's rotation.

The S key is used for scaling. Blender Creator has no innate concept of real-world units, so 1 "Blender Unit " can be considered equal to any size you like. When using your model in this template, however, 1 meter of your model should be equal to 1 Blender Unit. If the scale is incorrect, the participant will not have a human eye-level perspective and the navigation system may not work at all. The grid which is visible in the 3D window shows the size of these units in relation to your model. You can use it as a reference as you scale your model in Blender Creator. If you know the ratio of meters to the original units of the model, you can press the N key and type the scale factor into each of the SizeX, SizeY, and SizeZ number buttons. It might be easier for you to scale your model to meters in your creation package before saving it as DXF or VRML for Blender. In any case, visually verify the size against the grid in the 3D window and be sure the grid units look like they represent meters in your model.

Your model should be positioned so that the object representing the viewer sits on the floor of the model in the part of the model where you want the tour to begin. The positioning doesn't have to be precise, but if the object is not approximately on the floor the viewer will experience some jerky movement as the physics system settles the object into place. The G key (think �grab�) is used to position your model. Again, use the orthogonal views to get a clear idea of its position in all 3 dimensions. The Control key will constrain the movement to unit increments. Tapping the middle mouse button while you are moving the model will toggle orthogonal constraint of the movement. This constraint can be turned on and off at any time while moving the model.

The same methods can also be used to position and rotate the spherical viewer object so that the viewer begins with a very specific location and orientation. To select it, click on it with the right mouse button. Be sure to select the spherical object rather than selecting the triangular camera object (Figure 3). Also, only rotate it in top view, or your visitors will see your model from a tilted perspective.

Testing the Scene

Press 0 on your keyboard number pad to see the scene through the camera. Press the P key to start the game engine. To navigate through your model, click on the plugin content. Then, drag with the mouse to turn left/right and look up/down, and use the arrow keys to move forward/backward/left/right. The space bar will toggle flying mode. If everything appears okay in wireframe, press Esc to stop the game engine. Press Alt Z to see the scene with solid faces, textures (if the model has textures), and lights. The scene has some default lights so that there will be something to see even if your model has no textures and no variation in the colors. You will probably want to adjust or remove the lamps, apply some vertex colors, and apply textures to achieve the desired appearance. Start the game engine again. This is the way the scene will appear in the Blender 3D Web Plugin.

Saving the Scene to Disk and Publishing it to the Web

Stop the game engine, then save the file by pressing F2 or selecting Save As from the File menu. Type a filename then press Enter twice or click on the SAVE FILE button. The scene is ready to be embedded in your web pages. Insert the following code into your HTML document, replacing both occurrences of �myscene.blend� with the name of the Blender file you just saved. Be sure to put instructions on your page so your visitors understand how to use the navigation controls.